Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Minggu, 04 November 2012

It's Poems!

Seharusnya

Dalam kehidupan, seharusnya kita belajar
Belajar sabar, belajar ikhtiar
Belajar usaha, belajar berdoa
Belajar bahagia, belajar kecewa

Ketika belajar, seharusnya kita mengerti
Mengerti arti, mengerti diri
Mengerti suka, mengerti duka
Mengerti bahagia, mengerti kaya

Jika mengerti, seharusnya kita mencoba
Setelah mencoba, seharusnya kita bisa
Jika bisa, seharusnya kita bahagia
Apapun adanya

Seharusnya kita lebih baik
Seharusnya tercapailah cita-cita
Seharusnya tak ada omong kosong
Seharusnya tak hanya bicara


Sepasang Tangan

Sepasang tangan
Berlaku sesukanya
Tak punya lidah tak punya mata
Mengambil segalanya

Ketika tangan yang tak berbicara
Pemiliknya menggoda
Sentuhan, genggaman, cengkeraman, tarian
Hingga pukulan, tusukan, curian
Apa yang tak bisa dilakukannya?

Ketika tangan yang tak berbicara
Pemiliknya tulus
Sentuhan, genggaman, cengkeraman, tarian
Hingga belaian, kasih, doa
Apa yang tak bisa dilakukannya?

Sepasang tangan bisa jadi setan
Sepasang tangan bisa jadi keajaiban
Melihat, berbicara, mendengar
Apa yang tak bisa dilakukannya?
Tergantung pemiliknya

Kelas, 30 Oktober 2012
Zakiyah Sholihah

Kamis, 11 Oktober 2012

curcol ._.

 Assalamualaikum!

Halo!

Waaah! nggak terasa ini tahun ketiga saya jadi anak SMA ; u ; 
Kenapa waktu begitu cepat?
Masih inget banget waktu pertama jadi anak kelas satu, kelas dua.. apalagi kelas tiga sekarang ini. Aaah terlalu berkesan! banyak suka dukanya! nggak salah kalo banyak orang bilang masa masa paling indah itu masa SMA.

Nah, udah saatnya saya memikirkan masa depan. 
Saya mau masuk FSRD ITB dengan SNMPTN! itu impian saya.  
Setelah ITB, saya ingin ke Jepang, saya ingin jadi ilustrator profesional, saya ingin punya sekolah alam.. kalo dipikir pikir, banyak juga impian saya ya.. hahaha

tapi bukannya dari impian itulah yang membuat kita menjadi lebih 'hidup'? :)

ah iya! bagaimana kabar kalian? maaf saya baru posting lagi.. *sok sibuk* =A=

bagitu banyak hal hal yang saya lalui. saya benar benar menyayangkan berita metro tv yang seenaknya mengatakan rohis ajang pembentukan generasi teroris. enak saja! kami, anak rohis, bukan teroris! kami benci anarkis! kami anak yang manis! *eh*

justru karena rohis-lah kami belajar bagaimana memandang hidup ini menjadi lebih baik. kami belajar mencari jati diri kami ke arah yang lebih positif, kami meramaikan masjid masjid kami ketika teman teman kami sibuk nongkrong nggak jelas di mal dan kafetaria, kami belajar mencintai Tuhan kami, rosul kami, diri kami, dan lingkungan kami.

ah, maaf saya terlalu serius. saya bener bener kaget sih..
oh iya, munsheed mempersembahkan sebuah nasyid dari kejadian ini loh, silakan dinikmati ;)



keren kan? >w<

ini dia karya karya saya beberapa hari ini, saya suka banget sama gambar yang pertama, hahaha





saya posting ini sambil dengerin nasyid tashiru- kala malam, terlalu menyentuh! ; u ;

kalo kata @lyanbatagor


"Semoga cinta yang kuberikan dan yang kudapatkan hanya karena-Nya" 

wassalam! >w</

Jumat, 17 Agustus 2012

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum!


Request ayah saya (lagi) akhirnya jadi jugaaa >o</

Oh iya, di hari yang berbahagia ini (tapi sedih juga pisah sama Ramadhan! T_T), saya ingin minta maaf jika ada salah kata, salah posting.. hiks

Mohon dimaafkan! (maksa)

Dan, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, semoga Allah menerima ibadah shaum kita :)

Minggu, 12 Agustus 2012

My First Masterpiece


Artwork ini sebenernya request-an ayah saya. Alhamdulillah jadi setelah melawan segala macam kemalasan..

Sabtu, 04 Agustus 2012

Spread Salam

Assalamualaikum! :D

Semoga makin hari kita makin baik, makin hebat, makin bahagia, apalagi di bulan Ramadhan kayak gini.

Oh iya, How are you today? fine? guud, guud :D

Ehem! 
Sebagai muslim, udah pasti saya bahagia nyambut & menjalani Ramadhan kali ini. kenapa? 
Karena baru tahun ini Ramadhan saya merasa lebih bersyukur, lebih rame, lebih bermakna-lah pokoknya.
Baru di Ramadhan kali ini juga saya sibuk dengan urusan penghidupan masjid dan saudara sesama muslim. dulu saya cuek dengan itu semua. 

Kita perlu bersyukur, sekarang, udah banyak pelabelan islam! dari mulai musik islam (nasyid) yang udah mendunia, remaja-remaja muslim yang hebat, bahkan, sekarang banyak tersebar gambar-gambar tentang islam yang tentunya nggak kalah menarik dari gambar- gambar naruto, one piece, conan..

Walaupun belum banyak komik tentang islam (tapi sebenernya ada loh!)..
Nah, insya Allah, saya akan coba buat komik islam! Mohon doanya dari temen-temen semua, mengingat saya banyak kegiatan (ngerasa pejabat aja!).. hehee nggak lah! saya pasti punya waktu buat ngomik. pasti! tinggal komikusnya aja yang harus pinter-pinternya ngurus waktu..

Postingan kali ini saya mau nunjukin gambar- gambar Islami. keren!


Pinned Image
Believe in Him
Pinned Image
Add caption




                         Pinned Image

Pinned Image


Pinned Image
"Sesungghunya setiap orang-orang mukmin itu bersaudara..." QS = 49 : 10
Pinned Image
They're On Break :D
Pinned Image
During Ramadhan, Everyone Is A Hero


Pinned Image
Is that not freedom?


Ramadhan is like the rain


Pinned Image

Pinned Image


Pinned Image


Pinned Image

Yap! mungkin itu aja yang bisa saya tampilin disini hehe
Kalo mau lebih puasnya, klik aja : http://blog.spreadsalam.com/

Saya bangga menjadi muslimah, Kamu?

Wassalam ^^ 

Sabtu, 21 Juli 2012

Happy Ramadhan! :D

Assalamualaikum! 

Apa kabarmu hari ini? Piye Kabare? How are you today? Kaifa haaluk? Ni Hao Ma?

Baik yaa? baiklaah..! :D

Oke, postingan kali ini saya ingin cerita tentang pengalaman menyambut bulan Ramadhan tahun ini. Yeah!
Apa sih yang menarik menyambut Ramadhan? Minggu tanggal 15 Juli kemarin saya dan anak- anak remaja Masjid Al-Jihad atau IRMA, ngadain acara Tarhib (pawai) Ramadhan. sasaran pesertanya dari anak anak sampee remaja. karena ini pengalaman pertama saya jadi panitia yang bisa dibilang penting dan pertaruhan nama dan acara ada di tangan saya (halah), saya kerja keras buat acara ini. tapi bener lho! saya bener bener ngerasain gimana jadi panitia, bolak balik rumah-masjid, jalan jalan ke rumah rumah, ngasih pamflet-undangan, jadi sie acara pula, ngelatih anak anak theatrikal.


Ada enak-nggak enaknya juga jadi panitia. nggak enaknya, suka diprotes sama keluarga. dibilang terlalu sibuk-lah, kesana mulu, kesini mulu, rapat mulu.. (ini bukan curcol kan ya?)


Tapi enaknya, kita jadi ngerasain lega dan rasa puasnya kalo acara udah selesai. apalagi kalo acaranya sukses!


Di acara tarhib Ramadhan ini, kami keliling- keliling komplek perumahan. sebarin sticker, jadwal imsakiyah, bunga kertas (ada permennya lho!), bawa-bawa poster, nyanyi yel-yel, dan theatrikal.


Ini dia aksi kita! :D


"Bersama Ramadhan Makin Percaya Diri" #yeah!

Siap siap mau jalan nih! belom jalan aja semangatnya udah keliatan! :D





Ayoo Jalan! \:D/





*tsaaaah*




Yes, this is our Theatrical. Yes, that's me on right -_-








Girls~ where am I?


Nah! That's Us! :D


bunga sama orang-orangnya nggak beda cantiknya ;)

Seruu kaaan? Ya kaan? Ya dooong! :p

Banyak yang bilang acara tarhib kali ini lebih bagus dari tahun kemaren. tapi banyak juga yang bilang acara tarhib kali ini nggak sebagus tahun kemaren. tapi, kita tetep bangga dan semangat dong! semoga tahun depan lebih baik lagi. amin!

Intinya, bulan Ramadhan itu harus kita sambut dengan hati riang dan ceria! (apacoba?) :p

Wassalamualaikum, See Ya! ;D

Jumat, 29 Juni 2012

Pohon Pohon Kecil




Hari ini kuharap sesuai rencana. Tuhan mendengar doaku karena hari ini matahari menunjukkan dirinya di langit. Hari ini cerah.
Rencanaku adalah bermain bersama anak-anak itu lalu jalan-jalan mengamati alam, walaupun yang kusebut alam itu hanya lingkungan sekitar tenda-tenda pengungsian.
Sejak umur lima belas tahun negaraku terjadi perang saudara. Banyak yang tewas akibat perang ini. Kakek, nenek, para laki-laki dewasa, anak-anak seumuranku, wanita, hingga menyisakan anak-anak malang tak berdosa, ditinggal kasih sayang orangtua dan tertinggal ilmu. Bangunan-bangunan hancur, rumah, masjid, sekolah. Tak ada yang bisa dibawa ketika bom tiba-tiba datang dan menghancurkan segalanya. Yang terpikir hanyalah menyelamatkan diri sendiri. Aku sendiri yang mengalaminya. Saat tahu bom akan mendekat, aku segera keluar rumah dan lari menjauh. Ketika sampai di tempat aman, aku baru menyadari, keluargaku tak ada bersamaku. Saat api padam, aku berlari menuju rumah yang hanya menyisakan puing-puing. Disana tergeletak mayat ibu dan adikku. Sementara ayahku mungkin sudah berlari entah kemana dan tidak bersamaku. Di depan mayat ibu aku menangis. Sekuat apapun laki-laki, ia akan menangis berlutut ketika orang yang dicintainya meninggalkannya.
Ibuku sangat menghargai ilmu walaupun ia tak bias membaca. Ibu sangat senang melihat angka. Ia bilang aku pintar. Walaupun di sekolah aku hanya dapat peringkat sepuluh. Peringkat sepuluh yang jujur karena aku benci berbohong. Dan aku bangga dengan itu. Ayah dan ibu juga bangga. Mereka selalu mengingatkanku untuk tidak saja mencari ilmu, tapi juga mengamalkannya. Karenanya, aku ingin jadi guru suatu saat.
Tapi lihatlah sekarang, aku sudah jadi guru. Sejak umur enam belas tahun aku hidup di tenda pengungsian. Aku melihat anak-anak kecil yang periang, semangat, tapi tak bias membaca. Kuputuskan untuk mendekati anak-anak kecil itu, bermain, dan sedikit demi sedikit kuajarkan membaca. Sulit awalnya ketika mereka mudah bosan dan memilih untuk bermain bola. Sekarang, sebagian mereka bahkan sudah pandai menghitung dan menulis.
Anak-anak ini semakin bertambah seiring bertambahnya daerah-daerah yang hancur akibat perang. Aku jadi punya pekerjaan tetap, guru tenda pengungsian. Anak-anak memanggilku ‘kakak’, sehingga orang-orang juga memanggilku ‘kakak’ tanpa tahu namaku. Walaupun hanya bersekolah sampai tingkat menengah pertama, aku bangga dapt berguna dan mengamalkan ilmu yang aku ketahui pada orang lain. Tidak ada orang dewasa lain yang dapat diserahkan tugas sepertiku. Saat keadaan perang seperti ini, para laki-laki dewasa dikirim ke medan perang. Saat itulah keluarga-keluarga yang beruntung masih hidup melepas ayah, suami, saudaranya ke medan perang. Itu artinya keluarganya tidak akan mendapat kabarnya lagi sebelum perang berakhir. Tapi bagaimana jika lelaki itu ternyata tewas dan baru diketahui ketika perang berakhir?
Aku benci peperangan. Tidak bisakah para pemimpin itu mengerti bahwa di daerah kekuasaannya yang seharusnya ia lindungi terdapat ratusan keluarga tanpa ayah atau tanpa ibu atau hanya menyisakan anak-anak malang yang tersisa? Aku bertekad akan berjuang demi Negara dengan ilmu. Mengajarkan ilmu tanpa pamrih adalah jawaban yang tepat. Menjadi guru yang tak hanya mengajar, tetapi juga melindungi adalah guru yang sebenarnya. Aku akan mengajarkan anak-anak ini ilmu untuk masa depan mereka. Aku sudah berjanji.
***
Anak-anak miskin memang memiliki semangat paling besar. Tim-ku kalah 1-0 dengan anak-anak kecil kurus tapi cerdas ini. Lalu kami semua berteduh di bawah pohon besar. Tempat biasa kami berkumpul untuk belajar.
                “kak, habis ini kita melakukan apa?” Tanya bocah yang berkulit hitam.
                “belajar matematika saja kak, aku belum ngerti yang kemarin.. “
“ah kau ini, kemarin sudah matematika, sekarang ilmu alam.. ya kan kak?”
Aku tersenyum, “iya, sekarang kita jalan-jalan, apa yang akan kita pelajari di ilmu alam sekarang? Tanaman?” tanyaku pada mereka.
“tentang kupu-kupu saja kak!” seorang gadis kecil menjawab.
“iya ya, kita belum beljar tentang serangga kan?” tanyaku lagi.
                Anak anak menggeleng. “kalau begitu kita jalan sambil mencari serangga apa yang akan kita pelajari, ayo!” ajakku.
                Hari itu sangat cerah. Semangat anak anak ini belum dan tak ada habisnya. Aku kagum bagaimana cara mereka mempelajari ilmu. Masing-masing punya karakteristik yang berbeda dan saling melengkapi. Indah sekali.
***
                Malam masih belum berakhir ketik kudengar teriakan seorang anak kecil dibelakangku, “kak! Kakak mau kemana?”.  Kudengar juga beberapa pasang kaki kecil berlari menghampiriku. Aku berhenti berjalan dan menoleh pada anak-anak itu. Wajah wajah kecil bertubuh kurus. Anak-anak melarat yang punya semangat tinggi. Taak pernah kulihat wajah mereka bersedih seperti ini kecuali saat kala pertama mereka tinggal di tenda pengungsian. Tapi sekarang aku melihatnya lagi, untuk terakhir kalinya.
                Aku berlutut menymakan tinggiku dengan mereka. Aku tetap berusaha tersenyum.
                “kakak diberi amanah untuk pergi ke medan perang” kataku.
                “kenapa kakak pergi kesana? Nanti yang mengajari kami siapa? Taanya gadis kecil berjilbab.
                “umur kakak sudah mencukupi untuk diberi tugas berjuang di medan perang. Doakan saja agar kakak selamat. Kakak berjanji kalau perang berakhir dan kakak selamat, kakak akan pulang kesini bertemu kalian dan mengajar kalian lagi. Sementara ini kalian pasti bisa belajar bersama, kakak akan berdoa agar kalian cepat mendapat guru pengganti kakak.” Kataku pada mereka.
                Mereka diam. Tiba-tiba seorang anak lelaki kecil menangis, lalu memelukku. Aku membalas memeluknya. Satu persatu anak anak itu menangis dan ikut memelukku. Kurasakan kehangatan yang indah. Rasa hangat yang dapat ditemukan jika bersama keluarga. Mereka adik-adikku yang aku lindungi, sayangi dan aku kasihi. Mereka adalah pohon-pohon kecil. Butuh air dan pupuk yng cukup, lalu kita akan dibuat terkejut setiap hari dengan tumbuhnya daun-daun, batang, dan  bunga-bunga mereka. Dan ketika besar, mereka adalah sumber kehidupan yang semua makhluk membutuhkannya. Mereka adalah anak-anak kecil pengganti adik kandungku, ayah, dan ibu.
                Aku benar-benar berusaha untuk tidak menangis. Tetapi pelukan mereka benar-benar erat dan tulus. Dengan lembut dan perlahan, aku melepas pelukan mereka.
                “kakak jangan sakit ya,” kata anak yang paling kecil.
                “nanti kakak ngajar lagi ya” kata anak yang paling besar.
                Lalu anak-anak lain tak mau kalah.
                “kakak tenang sajaa, Allah selalu temani kakak!” aku ingat kata-kata itu, selalu kuucapkan pada mereka setiap malam menjelang tidur.
                “kalau pulang cerita kisah kakak pada kami ya!”
                “jangan lupa main bola kak!”
                Aku hanya menjawab kata-kata mereka dengan anggukan dan senyuman. Kulambaikan tanganku kepada mereka.
                “kakak pergi ya! Assalamualaikum!”
                Lalu ku berpaling, kembali menatap jalan yang harus kulalui. Setiap langkah kaki yang terus kuambil, kuputar kembali film memori yang kulalui bersama anak-anak pengungsian. Lalu aku bandingkan dengan film baru yang akan kujalani. Besarnya kasih dari anak-anak itu membuatku akhirnya menangis.
                Mulai dari sinilah hidupku akan berubah. Menjalani kehidupan di medan perang. Mungkin inilah yang dirasakan pada setiap laki-laki yang telah dikirim sebelum aku. Antara mati atau hidup menjdi pilihan yang sudah di depan mata.
                Aku tetap pada tujuanku. Menghentikan perang daan mendamaikan kembali negeri kami yang bertahun tahun terjadi perang saudara. Aku tetap akan belajar dan mengajar. Aku tahu, satu-saatunya cara mendamaikan negeri ini bukanlah dengn peperangan, tetapi dengan ilmu, kesadaran dari diri sendiri, dan keputusan Tuhan. Aku akan membangun negeri ini dengan ilmu. Aku sudah berjanji.

THE END~~
Thanks For Read It! ^w^

Kamis, 24 Mei 2012





Ibrahim, He look so cool here.. xD








My Lovely Family



My Cousin, Shoffan :)





Mas Ayub




Kamis, 17 Mei 2012

About Vbi_Djenggotten; Komikus Islami Indonesia




piye to


Assalamualaikum! :D
Keren kan gambar postingan diatas?? Bukan, bukan bikinan saya kok.. gambar itu gambar bikinan komikus favorit saya; Zakiyah Sholihah  Vbi Djenggotten!


*Guwooooo*


Ehem! Oke, lanjut. Tapi siapa sih gerangan Vbi Djenggotten itu? Nah, di postingan kali ini saya mau ngomongin tentang beliau.

Kemaren-kemaren, saya kebetulan dipinjemin komik sama temen yang suka komik (ya iyalah!). waktu nerima komiknya sih, biasa aja. Dia udah bilang sebelumnya kalo komik itu tentang hadits-hadits nabi Muhammad saw. Paling komik jayus, pikir saya. eh, ternyata sodara sodara, komik itu bukan komik biasa! Isinya memang tentang hadits-hadits Nabi saw, tapi dikemas dengan lagak-lagak tokoh yang kocak, tapi tetep sampe pesan dan hikmahnya.
Hadits-hadits Nabi saw yang shahih dari Bukhari-Muslim tentang kebersamaan, berbagi, tentang keluarga, tentang adab makan, tentang pengemis, tentang hikmah hujan, sampe politik. Isinya juga gampang dimengerti, dan tentang peristiwa- peristiwa kehidupan yang nggak jarang kita temui. Ketawa atau terharu sendiri bisa aja terjadi waktu baca komik ini. Satu cara baru belajar islam yang asik, tanpa merasa digurui.

Gimana sih seharusnya kita bergaul? Gimana harusnya kita berbagi? Kenapa kita nggak boleh berzina? Kenapa kita harus menahan marah? Itu semua bisa kamu dapetin jawabannya di komik 33 Pesan Nabi punya komikus Vbi Djenggotten. Komik ini buat semua umur kok.  Tertarik?

Oh iya, saya punya beberapa halaman komik Vbi Djenggotten, monggo yang belom baca.. ;D











berkah bencana motor





Gimana sih tanggepan mas Vbi sendiri tentang komik-komiknya??

Vbi Djenggotten : Pesan Reliji Tanpa Menggurui

Berawal dari ketertarikannya akan komik Lagak Jakarta-nya Benny-Mice di tahun 1997, Vebi Surya Wibawa alias Vbi Djenggotten yang saat itu masih duduk di bangku SMA tergerak keinginannya untuk ngomik. Meski begitu lulusan Universitas Brawijaya Malang jurusan Arsitektur ini, baru kesampaian ngomik pada tahun 2007 dan memulai debutnya lewat Aku Berfacebook Maka Aku Ada (2009, Bikumiku), yang dicetak ulang dengan judul dan oleh penerbit berbeda.
                Dengan gaya kartun, komik-komiknya sarat akan kritik sosial, baik tentang pemerintah, masyarakat dan budaya, terutama di Indonesia. Dan yang terbaru, komik 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut (2011, Zaytuna) yang merupakan tafsiran-visual ala Vbi atas 33 hadits Nabi yang mencoba memaparkan solusi atas fenomena kehidupan sehari-hari.
Apa yang menginspirasi ayah satu anak ini membuat komik 33 Pesan Nabi yang relijius setelah sebelumnya mengangkat tema-tema populer seperti Aku Berfacebook Maka Aku Ada dan Married with Brondong? Bagaimana tanggapannya tentang masyarakat dan pemerin­tah ideal yang sering disinggung dalam komik-­komik­nya? Dan apa yang melatarbelakangi dibuatnya komik Married with ­Brondong? Yuk, mari disimak icon smile Vbi Djenggotten: PESAN RELIJI TANPA MENGGURUI
Komik pertama Anda tentang booming Facebook (Aku Berfacebook Maka Aku Ada). Apakah kebetulan atau mengkuti tren?
Maksud komik ini adalah tentang eksistensi setiap individu. Pas moment-nya booming, terus lihat orang-orang nggak bisa lepas (dari FB). Dan sepertinya FB itu syarat seseorang untuk bisa tampil. Dia jadi orang yang “nggak ada” ketika tidak meng-update Facebook. Sebuah sindiran, bahwa sebenarnya Facebook cuma salah satu alat, bukan berarti hidup ‘tuh ada di situ. Dan komik ini merupakan komik eksperimental karena ini merupakan salah satu media bagi saya untuk  mencari bentuk alur dan karakter.
Dua komik pertama Anda mengangkat tema-tema populer. Mengapa beralih ke tema reliji? (33 Pesan Nabi)
Yang dua komik pertama sebenarnya agak reliji, tapi  nggak eksplisit. Baru yang sekarang saya mencoba lebih gamblang, benar-benar eksplisit dengan identitas agama. Banyak orang yang mengira bahwa Islam itu keras, tidak manusiawi, tetapi ketika saya mencoba belajar lagi, ternyata yang saya pahami jauh dari kesan itu. Salah satunya dari buku-buku hadits milik almarhum mertua saya. Ternyata banyak penjelasan yang mungkin kurang diekspos ke orang banyak. Nah, dari situ saya coba transformasikan ke dalam bentuk komik. Dan alhamdulilah banyak orang yang menerima. Banyak yang awalnya merasa berat ketika membaca buku hadits-hadits yang tebal, ketika ketemu komik ini mereka malah mau baca (buku hadits). Bagi saya adalah ini sebuah jembatan baru dalam bentuk yang ringan, tanpa berusaha menggurui, karena ini juga salah satu proses belajar saya dalam memahami agama.
Siapa segmen pembaca komik tersebut?
Segmen awal sebenarnya semua kalangan, semua umur, tapi ternyata, kebanyakan pembeli adalah orang tua yang berasumsi bahwa ini merupakan bacaan untuk anak-anak mereka. Dan mereka baru menyadari bahwa buku ini cocok untuk segala umur ketika ikutan baca. Banyak orang yang mengira bahwa ini merupakan komik untuk orang Islam saja, padahal tidak. Sebenarnya orang non-Islam pun bisa baca juga, untuk kenal, “ini lho, Islam kaya begini, bukan cuma seperti yang banyak ‘digoreng’ selama ini”. Alhamdulilah responnya bagus dan sekarang sudah cetakan ketiga.
Komik Anda sarat akan kritik sosial. Mengapa Anda tertarik dengan hal tersebut?
Awalnya setelah di Jakarta mengalami, “shock culture”. Kalau baca berita isinya cuma bikin eneg. Jalan-jalan ke sini, isinya macet, pedestrian nggak benar. Dari situ akhirnya banyak keluhan. Kok nggak bener, sih, pemerintah? Bikin ini nggak beres, bikin itu nggak beres. Akhirnya, ‘gimana kalau kita jadikan ini sebuah komik? Lumayan, lah, mungkin bisa jadi masukan atau sekadar dokumentasi. Daripada cuma berlalu begitu saja.
Lalu, masyarakat dan pemimpin yang ideal menurut Anda bagaimana?
Kalau ngomong ideal susah, ya, apalagi kondisi sekarang. Tapi di satu sisi saya bersyukur, jadi banyak inspirasi, makin gatel ingin berkarya. Kalau idealnya, ya masyarakat madani. Cuma mungkin itu utopia, ya. Mungkin suatu ketika bisa terwujud masyarakat seperti itu. Ketika seorang presiden mau jalan-jalan mengunjungi tiap warga di RW-nya. Atau mungkin untuk sekadar bikin acara nikah aja dia nggak perlu bikin acara gede-gedean di saat masih ada rakyatnya yang kelaparan.
BOX
Komik yang diinspirasi dari kisah nyata ini menceritakan perjalanan cinta antara Bo dan Jo. Bo, pria yang umurnya 7 tahun lebih muda dari Jo. ‘Pertentangan’ pun bermunculan dari orang-orang terdekat di kedua pihak karena perbedaan usia. Dituturkan oleh Vbi, ide komik ini muncul sekitar 3 bulan setelah pernikahannya dengan Mira Rahman, istri sekaligus partner berkomik dalam buku ini. Saat itu mereka yang tengah memeriksa kandungan, merasakan tatapan “aneh” dari perawat yang memeriksa ketika melihat tahun kelahiran pasangan ini. Bukan itu saja, menjelang pernikahan juga banyak hal-hal “aneh” yang mereka alami, terkait perbedaan usia yang terpaut jauh.  “Jadi akhirnya dari situ… daripada orang aneh-aneh menganggap kita sebagai hal yang anomali, kita umumin aja sekalian lewat komik. Jadi sekalian numpahin unek-unek dan memberitahu bahwa tidak ada yang aneh dalam pernikahan ketika usia suami jauh lebih muda dari istri…”, ungkap Vbi.



Sekian postingan saya kali ini. Mas Vbi, tunggu saya jadi komikus seperti Anda nanti! Yeah!


Sumber :